Kalau problem pribadi
dan sosial ditengah-tengah hidup kita tak kunjung ketemu solusi penyelesaiannya
coba sajalah kita tilik ke dalam.
Kalau sebagai warga
masyarakat tak segera memperoleh pelayanan dari babu babunya yang ada
dipemerintahan alias sebagai wakil rakyat tetapi sangat tidak mewakili rakyatnya
coba sajalah tanya ke dalam.
Kalau di tivitivi dan
dijalanjalan tiap hari disuguhkan iming-iming kemewahan dunia sementara kantong
mayoritas kita hanya cukup untuk makan yang itu saja sudah lumayan, lantas
beberapa dari kita hidupnya jadi nelangsa karena keinginan-keinginannya tak
kesampaian, coba juga kita tanya ke dalam.
Kalau para lelaki
kita jadi makin ragu-ragu untuk mencari jodoh karena hidup mereka sudah sangat
sibuk untuk berjuang melawan kesulitan yang lebih dulu membelit yakni mencari
lowongan pekerjaan, coba juga kita cari jawabannya ke dalam.
Kalau dengan tetangga
kiri kanan saja kita sudah tak saling kenal, tak saling sapa seolah-olah guegue
dan eloelo, coba juga kita cari ke dalam, ada apa gerangan.
Kalau yang kaya makin
sibuk dengan hartanya sementara yang miskin berjuang melawan kemiskinannya. Sementara
itu hubungan si kaya dan si miskin seolah-olah tak berhubungan, yang kaya tak
perduli kepada yang miskin, yang miskin tak tahan hati sehingga ketika melihat
orang naik mobil, pake baju bagus, gadget canggih, dirinya hanya melihat saja,
sudah sangat menyesakkan dada, sangat menyiksa batinnya maka cobalah kita kembali
tanya ke dalam, kok bisa demikian.
Kalau makin sukar
kita bedakan mana manusia dan mana binatang, jaman macam apa sekarang ini,
okelah masih kita coba saja bersabar untuk mencari ke dalam.
Pertanyaannya ke
dalam itu kemana, bukankah di dalam hanya
ada jantung, paru-paru dan usus serta organ-organ dalam, makanya coba kita
tanya yang lebih ke dalam. Kalau masih ketemunya daging berarti kurang dalam.
Lalu didalam ada apa, coba saja. Pokoknya cari terus ke dalam. Sampai
penjelasan tentang segala macam persoalan terpampang gamblang. Sampai keruwetan
masalah terurai. Sampai kekeruhan berubah menjadi kejernihan. Gimana bisa, coba
saja mencarinya ke dalam, ke dalam diri kita masing-masing. Ke sumber, sumber
segala sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar