Cari Blog Ini

Selasa, 04 Februari 2014

Sebagian Terjemah Doa Tahlukah dari Cak Fuad dan Cak Nun, dengan Memohon izin kepada Syekh Nursamad Kamba

Ya Alloh, jagalah aku dari keburukan berhala-berhala yang mematikan akhlak yang mulia, dan memalsukan kebenaran, kebaikan dan keindahan, dan menjauhkan akal yang sehat dan hati yang bersih, dari kedudukan-kedudukan yang telah diamanahkan.

Ya Alloh, aku berlindung kepadaMu dari kezaliman berhala-berhala yang telah menyia-nyiakan amanat, merusak iman, mengalahkan keadilan, memperburuk keindahan, mengabaikan jihad dalam mengesakanMu, dan memutus jalan untuk mencintaiMu dan berkhidmat kepadaMu.

Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepadaMu dari tipuan berhala-berhala yang datang kepada hambaMu dengan tersenyum, kemudian menawarkan neraka kepada mereka yang dihiasi dengan surga, dan menenggelamkan mereka ke dalam surga yang sesungguhnya itu adalah neraka.

Ya Alloh, sungguh aku berlindung kepadaMu dari tipuan berhala-berhala yang telah mengaburkan WajahMu dari pandangan hamba-hambaMu, dari pikiran-pikiran dan penglihatan mereka, dan ia telah mengaku dirinya sebagai penggantiMu.

Karena mereka menelantarkanku, maka jadilah Wahai Yang Maha Perkasa sebagai Penolongku. Karena mereka membenciku, maka jadilah Wahai Yang Maha Penyayang sebagai Kekasihku. Karena mereka menipuku, maka jadilah Wahai Yang Maha Adil sebagai Pengadilku. Karena mereka menghalangiku, maka jadilah Wahai Yang Meluaskan sebagai Pemberi rizkiku. Karena mereka menyakitiku, maka jadilah Wahai Yang Maha Menolong sebagai Pelemahlembutku. Karena mereka mengusirku, maka jadilah Wahai Yang Maha Pemurah sebagai Pengamanku. Karena mereka memfitnahku, maka Jadilah Wahai Yang Pengasih sebagai Pengusap air mataku. Mereka menjatuhkanku dalam berbagai kegelapan, maka dari-Mu Wahai Sang Cahaya aku mencari cahayaku. Karena mereka berbuat bodoh dan sangat membodohi, maka jadilah Wahai Yang Maha Tahu sebagai Guruku.

Ya Alloh, Penguasa kekuasaan, Wahai Yang Memuliakan Wahai Yang Merendahkan, Kaulah yang berhak mencabut kekuasaan dari orang-orang zalim, dan memberi kekuasaan kepada orang yang Kau kehendaki dari hamba-hambaMu, Kaulah yang berhak melakukan penghancuran dan merobohkan alam, menampakkan gunung, mwnggoncang bumi, menghancurkan kota-kota dan desa dengan air hujan dan banjir. Atau Kau curahkan hidayah, kesadaran, dan kebangkitan bagi siapa saja yang Kau kehendaki dari hamba-hamabMu.

Ya Alloh, wahai penyingkap kesusahan, yang mencukupi segala kegelisahan, kami tidak meminta kepadaMu selain ridhoMu, dan kami tidak meminta jalan selain jalan menujuMu dan kami tidak menuju pintu selain pintuMu. Akan tetapi wahai Tuhan, selama kami menempuh jalan untuk mengesakanMu, hati kami penuh kegelisahan dan kesedihan demi masa depan generasi bangsa kami. Sesungguhnya yang paling kami khawatirkan atas mereka ketika mereka tidak melihat dengan mata mereka akibat-akibat baik dari perjuangan bapak-bapak mereka, dan mereka tidak menemukan buah dari perjuangan mereka bagi kebaikan dan kemaslahatan manusia, maka dengan begitu mereka melihat bahwa perjuangan di jalan kebenaran dan kebaikan hanyalah main-main dan sia-sia.

Ya Alloh, wahai Yang Menjawab segala doa, dan menurunkan tanda-tanda yang jelas, kami memohon kepadaMu dengan asmaMu yang mencukupi, semoga Kau anugerahi kami dengan hamparan kekuatan, agar kami menjadi kholifahMu sepanjang hayat, dalam kegembiraan dan kesedihan, dalam terang dan gelap, dan dalam keadaan kuat dan lemah. Dan kami memohon kepadaMu dengan curahan pertolonganMu yang sempurna, semoga Kau anugerahi kami hamparan pertolongan, agar kami menjadi pejuang-pejuang dalam menyatukan jiwa-jiwa kami dan seluruh alam agar kami mengesakanMu malam dan siang, selama angin sepoi berhembus, atau angin topan memporak-porandakan. Dan kami memohon kepadaMu dengan kilatan cahayaMu yang elok, semoga Kau bimbing kami agar menjadi hamba-hamba sebagaimana Kau berkehendak kami menjadi, dan agar kami menjadi teladan yang baik bagi anak-anak cucu kami. Maka turunkanlah ketenangan, ya Alloh, dalam hati kami, dan karuniailah kami ketentraman ketika kembali disampingMu.

Ya Alloh, ajari kami bagaimana mengungkapkan pikiran kepada hamba-hambaMu yang mengabaikan berpikir.

Ya Alloh, ajari kami bagaimana mengajarkan ilmu kepada hamba-hambaMu yang merendahkan ilmu.

Ya Allah, ajari kami bagaimana mengarahkan peringatan kepada orang yang mendustakan para pemberi peringatan.

Ya Alloh, ajari kami bagaimana kami menjelaskan tentang kerusakan kepada orang yang bersenang-senang dengan kerusakan.

Ya Alloh, turunkanlah hikmah kepada kami bagaimana menangani hamba-hambaMu yang tidak tahu bahwa mereka adalah orang yang sakit.

Ya Alloh, turunkan hikmah kepada kami bagaimana menjelaskan penyakit hamba-hambaMu yang mereka merasa dirinya orang sehat.

Ya Alloh, bukalah bagi kami rahasia-rahasiaMu agar kami memberi kabar gembira dengan cintaMu kepada hamba-hambaMu yang mempercayakan cintanya untuk dunia.

Ya Alloh, berikanlah kami ilham bagaimana menghadirkan hakikatMu kepada hamba-hambaMu yang menyia-nyiakan waktu mereka untuk menyembah berhala.

Ya Alloh, latihlah kami bagaimana menghadapi hamba-hambaMu yang menjadikan imam-imam mereka sebagai nabi, dan pimpinan-pimpinan mereka sebagai malaikat dan sesembahan-sesembahan mereka sebagai tuhan-tuhan.

Ya Alloh, lapangkanlah kepada kami kesabaran, agar kami dapat menepuk dada kami kepada hamba-hambaMu yang mencintai kesempitan.

Ya Alloh, limpahilah kami dengan kelembutan agar kami menampakkan kedalaman kepada hamba-hambaMu yang merebahkan diri mereka di permukaan.

Ya Alloh, berilah kami keteguhan hati ketika dengannya kami memarahi hamba-hambaMu yang bersenang-senang dan berbahagia dengan tontonan-tontonan setaniyah.

Ya Alloh tanamkan dalam jiwa-jiwa kami kekuatan dan keteguhan hati agar kami tidak putus asa dalam berjuang mewujudkan sesuatu dalam batas-batas pemikiran kami yang mustahil untuk mewujudkannya.

Ya Alloh, terangilah akal-akal kami agar kami mendapat cahayaMu yang agung di tengah kegelapan-kegelapan yang mengepung kami ini.

Ya Alloh, tolonglah hambaMu yang lemah dengan menghancurkan sesuatu yang layak dihancurkan dan membangkitkan sesuatu yang Kau ridhoi kebangkitannya.

Seandainya bahwa kekayaanMu diatas bumi kami habis dirampok para penguasa, maka kehilangan kesenangan dunia tidak menyusahkan kami. Sesungguhnya yang membuat kami takut dari semua ketakutan adalah ketika murkaMu menimpa orang-orang yang bersih, yaitu hamba-hambaMu yang tidak mencuri sedikitpun dari kekayaanMu.

Andai saja kami hidup dalam kemiskinan dan kesengsarakan karena penipuan para penguasa, maka sesungguhnya seburuk-buruk kehidupan dan hidup yang menyakitkan di bawah kezaliman dan tipudaya para penguasa tidaklah membuat kami susah. Sesungguhnya yang membuat kami susah adalah kegagalan kami dan ketidakmampuan kami mempersiapkan hidup yang layak dan mapan untuk masa depan anak-anak kami dan keturunan kami.

Sesungguhnya tidaklah mungkin kami akan berhasil dengan pemikiran-pemikiran kami tentang ilmu untuk mengurai masalah-masalah sulit yang dihadapi bangsa kami. Maka apakah cukup ibadah-ibadah dan amal-amal kami untuk berharap pertolonganMu, sedangkan kami sangat menginginkan terkabulnya doa kami agar Engkau buatkan bagi kami jalan keluar dari masalah-masalah bangsa kami.

Kami mengakui dosa-dosa kami kepadaMu, maka ampunilah kami dan ampunilah dosa-dosa saudara kami yang bersama kami, dan rahmatilah kami, wahai Tuhan kami, dan keluarkanlah kami dari kelemahan dan ketidakberdayaan. Sesungguhnya kami telah berada di tepi jurang kehancuran, paksaan penguasa yang menggiring kami menuju jurang itu. Maka tidak ada jalan keluar bagi kami selain dariMu. Tak ada daya dan kekuatan bagi kami selain dengan (pertolongan)-Mu, wahai Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.


Ya Alloh, sungguh kami memohon kepadaMu dengan kesedihan-kesedihan kami demi kesempurnaan cintaMu. Dan kami memohon kepadaMu dengan perjuangan kami demi keluhuran perintah-perintahMu dengan perubahan yang kami lakukan demi perubahan terhadap kondisi kami. Dan kami memohon kepadaMu dengan keistiqomahan ma'iyyah kami demi keselamatan negeri kami.

Kamis, 14 November 2013

MENCARI KE DALAM LEBIH KE DALAM

Kalau problem pribadi dan sosial ditengah-tengah hidup kita tak kunjung ketemu solusi penyelesaiannya coba sajalah kita tilik ke dalam.
Kalau sebagai warga masyarakat tak segera memperoleh pelayanan dari babu babunya yang ada dipemerintahan alias sebagai wakil rakyat tetapi sangat tidak mewakili rakyatnya coba sajalah tanya ke dalam.
Kalau di tivitivi dan dijalanjalan tiap hari disuguhkan iming-iming kemewahan dunia sementara kantong mayoritas kita hanya cukup untuk makan yang itu saja sudah lumayan, lantas beberapa dari kita hidupnya jadi nelangsa karena keinginan-keinginannya tak kesampaian, coba juga kita tanya ke dalam.
Kalau para lelaki kita jadi makin ragu-ragu untuk mencari jodoh karena hidup mereka sudah sangat sibuk untuk berjuang melawan kesulitan yang lebih dulu membelit yakni mencari lowongan pekerjaan, coba juga kita cari jawabannya ke dalam.
Kalau dengan tetangga kiri kanan saja kita sudah tak saling kenal, tak saling sapa seolah-olah guegue dan eloelo, coba juga kita cari ke dalam, ada apa gerangan.
Kalau yang kaya makin sibuk dengan hartanya sementara yang miskin berjuang melawan kemiskinannya. Sementara itu hubungan si kaya dan si miskin seolah-olah tak berhubungan, yang kaya tak perduli kepada yang miskin, yang miskin tak tahan hati sehingga ketika melihat orang naik mobil, pake baju bagus, gadget canggih, dirinya hanya melihat saja, sudah sangat menyesakkan dada, sangat menyiksa batinnya maka cobalah kita kembali tanya ke dalam, kok bisa demikian.
Kalau makin sukar kita bedakan mana manusia dan mana binatang, jaman macam apa sekarang ini, okelah masih kita coba saja bersabar untuk mencari ke dalam.

Pertanyaannya ke dalam itu kemana,  bukankah di dalam hanya ada jantung, paru-paru dan usus serta organ-organ dalam, makanya coba kita tanya yang lebih ke dalam. Kalau masih ketemunya daging berarti kurang dalam. Lalu didalam ada apa, coba saja. Pokoknya cari terus ke dalam. Sampai penjelasan tentang segala macam persoalan terpampang gamblang. Sampai keruwetan masalah terurai. Sampai kekeruhan berubah menjadi kejernihan. Gimana bisa, coba saja mencarinya ke dalam, ke dalam diri kita masing-masing. Ke sumber, sumber segala sumber.

Rabu, 13 November 2013

Belajar kepada Simbah-Simbah Dulu

Ada seorang tua berumuran 80an tahun. Termasuk seorang manusia yang diberi bonus umur cukup lumayan untuk ukuran manusia sekarang. Sambil menghisap rokok kreteknya yang koyo sepur, habis rokoknya, nyalain lagi, habis, nyalain lagi, habis lagi, nyalain lagi terus begitu diselingi ngomong dan minum kopi bergelasgelas dari jam 9 malam sampai jam 6 pagi. Mbah itu bicara panjang lebar tentang kemampuan, bakat, potensi simbah-simbah dulu. Meski tak jelas simbah-simbah diera apa atau mungkin saya yang gak paham.
Simbah dulu diceritakannya memiliki kemampuan membuat keris yang waja(baja)nya campuran, waja planet dan waja bumi sehingga oleh para empu itu disulap menjadi keris yang lurus atau lajer dan juga ada keris yang ber-luk ada yg luk-nya 1, ada yang 3, ada yang 5, ada yang 7, ada yang 9 dst. Gimana cara ngambil waja planetnya, entahlah disitu mungkin ilmu yang akan lebih patut kalau kita mau menggali sebagai PR untuk lebih memahami Simbah-simbah dulu. Filosofi keris pun ampuh, dimana semua bagian keris itu tajam kecuali gagangnya, yang untuk megang. Ibarat manusia semua bagian tubuh harus tajam, yang tidak boleh tajam cuma satu, mulut, ya mulut atau cangkem gak boleh tajam
Simbah-simbah dulu juga bisa berkomunikasi jarak jauh tanpa hp atau telepon, bahkan tak hanya itu mereka juga bisa menerawang, menyaksikan orang yang diajak berbicara, seperti ada layar di jidat yang bisa dilihat ketika mata terpejam.
Ada juga yang mampu bergerak ndompleng angin bahkan ada yang ndompleng cahaya. Jadi untuk bisa berpindah tempat amat sangat lebih cepat daripada angkutan umum seperti pesawat terbang dijaman sekarang. Mereka-mereka juga sangat paham sejarah tanpa sesobek halaman bukupun mereka baca.
Pergaulan simbah-simbah dulu dengan alam juga luar biasa, sangat menghormati, hewan tumbuhan di”uwong”kan dengan cara memberi mereka nama-nama. Saling memberi kabar, saling menghormati, saling bantu dan tidak mengeksploitasi seperti sekarang, alam tak lebih sekedar obyek garapan yang tiap hari dikeruk habis-habisan.
Kehidupan simbah-simbah dulu sangat penuh kedalaman dan kepekaan roso. Mereka sanggup menjalin komunikasi tidak hanya dengan yang tampak mata tetapi juga dengan yang tak tampak mata. Mereka tidak hanya winasis intelektualnya, tetapi juga lantip, tajam dan titis penemunya, pun juga waskita, tahu dibalik kejadian, weruh sakdurunge winarah.
Belum lagi kelihaian simbah-simbah dulu di dalam menjalani hidup, santai, luwes, tidak kaku, saling bantu, guyup dan itu semua nyata, bagi yang percaya tentunya. Hidup mereka teteg, titis dan tutug.

Dan karena oleh Tuhan Yang Maha Kuasa saya dilahirkan disini, di Jawa (Nusantara), dengan Simbah-simbah yang potensialitasnya jebul ngedhap-edhapi. Dengan kerendahan hati, sudah selayaknya sebagai wujud implementasi atas perintah Tuhan untuk mengenal suku-suku dan berbangsa-bangsa maka PR saya terutama (dan mungkin kita) hari ini adalah mengenal diri sendiri, mengenal, melacak siapa, apa dan bagaimana dulu nenek-kakek moyang sendiri dulu, kayak apa seh Mereka-mereka itu dulu. Dari sanalah pondasi membangun, diatas jatidiri siapa kita. Tidak asal copypaste, tidak asal comot sana comot sini.